Tuntutan persaingan kerja dalam masa Era Global akan diwarnai :
Persaingan
tenaga kerja yang semakin ketat; Keterbukaan bursa kerja di tingkat
Internasional; Multy Skill yang komperatif dan kompetitif; Kompetensi
individu dan team work yang solid; Profesionalisme yang tinggi. Menuntut
adanya langkah antisipasif dan proaktif, salah
satu langkah tersebut adalah peningkatan mutu sumber daya manusia
(SDM). Peningkatan tersebut dilakukan secara terprogram, bertahap, dan
berkelanjutan serta konstekstual dengan memadukan, mensinergikan seluruh
sumber daya internal dan eksternal serta masyarakat.
Sekolah
Menengah Kejuruan (SMK) sebagai sub sistem pendidikan nasional yang
bertanggung jawab dalam penyiapan SDM tingkat menengah yang handal,
dituntut untuk menerapkan prinsip demand driven, job oriented, dan dual
based program, yang berorientasi kepada kebutuhan
pasar bahkan mampu mengembangkan inovasi untuk mempengaruhi perubahan
kebutuhan pasar sehingga dapat mewujudkan kepuasan pelanggan.
Pelaksanaan
Praktik Kerja Industri (Prakerin) merupakan bagian dari Pendidikan
Sistem Ganda yang merupakan inovasi pada program SMK dimana peserta
didik melakukan praktek kerja (magang) di perusahaan atau industri yang
merupakan bagian integral dari proses pendidikan dan pelatihan di SMK.
Pendidikan Sistem Ganda (PSG) diilhami oleh dua system (dual based
program) yang dilakukan di Jerman. Mulai diberlakukan di Indonesia
berdasarkan kurikulum SMK tahun 1994, dipertajam dengan kurikulum SMK
edisi 1999 dan dipertegas dengan kurikulum SMK edisi 2004.
Di
Indonesia dalam penyelenggaraan Pendidikan Sistem Ganda, peserta diklat
SMK menjalani magang di industri hanya beberapa bulan selama mereka
menjalani sistem pendidikan tiga tahun atau empat tahun di SMK.
Pendidikan Sistem Ganda melalui program praktik kerja industri merupakan
suatu langkah nyata (substansial) untuk membuat sistem pendidikan dan
pelatihan kejuruan lebih relevan dengan dunia kerja dalam rangka
menghasilkan tamatan yang bermutu. Program yang dilaksanakan di industri
atau dunia usaha meliputi:
- Praktik dasar kejuruan yang dilaksanakan sebagian di sekolah dan sebagian lainnya di industri. Praktik dasar kejuruan dapat dilaksanakan di industri apabila industri pasangan memiliki fasilitas pelatihan memadai. Namun apabila industri pasangan tidak memiliki fasilitas pelatihan maka kegiatan praktik dasar kejuruan sepenuhnya dilaksanakan di sekolah.
- Praktik keahlian produktif dilaksanakan di industri dalam bentuk praktik kerja industri (on the job training) berbentuk kegiatan mengerjakan pekerjaan produksi atau jasa di industri atau perusahaan